Selasa, 13 November 2012

Ekowisata Mangrove

Wisata hutan mangrove di tengah padatnya Kota Surabaya

Siapa bilang Surabaya tidak punya wisata alam? Mungkin yang kita ketahui Surabaya hanya punya pantai Kenjeran sebagai wisata alam. Ternyata, Surabaya mempunyai wisata alam lain berupa hutan mangrove. Wisata yang baru beberapa tahun lalu diresmikan ini lebih dikenal sebagai Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya.

Ekowisata Mangrove terletak di pesisir Timur Kota Surabaya, tepatnya di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut. Ekowisata ini telah menjadi salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing maupun warga surabaya di akhir pekan.

Yang menjadi andalan dari ekowisata ini adalah wisata menyusuri sungai dengan perahu sampai ke laut. Untuk menaiki perahu setiap orang dikenakan tarif 25ribu pulang pergi. Dengan perahu ini, kita juga bisa menyusuri laut hingga ke jembatan Suramadu. Namun pada hari kerja, untuk dapat menaiki perahu perlu ada 10 orang yang naik. Hal ini dikarenakan pemilik perahu akan merugi jika yang naik hanya sedikit.






 Selain itu, terdapat jembatan untuk berjalan-jalan di pinggir sungai, dikelilingi oleh tumbuhan mangrove. tempat ini menjadi lokasi favorit pemuda-pemudi untuk berpacaran. Di jembatan tersebut dapat kita lihat beberapa hewan yang hidup di akar mangrove. Suara kicau burung juga terdengar.

Terdapat pula gazebo yang terletak di pinggir laut. Gazebo ini sangat cocok untuk tempat bersantai. Angin sepoi-sepoi, suasana yang teduh dan pemandangan laut yang indah, membuat kita merasa ngantuk jika bersantai di gazebo ini. Gazebo ini tergolong unik, karena terbuat dari bambu. penggunaan bambu agar gazebo tahan terhadap angin laut.


Jika anda membawa motor dan berani dan tertarik meenyusuri jalan sempit, bergelombang melewati tambak-tambak, silahkan coba menuju laut dengan motor. Saya sarankan melakukan ini bersama orang yang tahu wilayah tambak tersebut. Jika tidak, jangan salahkan saya jika anda tersesat. Sayangnya, perjalanan panjang anda tidak akan berbuah manis karena hutan mangrove di pinggir laut dipenuhi sampah. Sangat disayangkan bahwa fungsi hutan mangrove tidak maksimal karena sampah yang dibuang oleh warga.

Dari tulisan di atas, maka saya sebagai penulis mengungkapkan beberapa saran dan pendapat untuk pengembangan ekowisata mangrove ini.

Perlunya bantuan pihak pemerintah maupun pihak swasta dalam membantu warga wonorejo mengelola ekowisata tersebut. Pengelolaan ekowisata pada hari kerja kurang optimal karena tidak seluruh pengunjung bisa menikmati wisata perahu. Dengan bantuan pemerintah, maka diharapkan wisata perahu ini tetap bisa  beroperasi di hari kerja walaupun pengunjung hanya sedikit.

Yang kedua, fasilitas-fasilitas yang ada perlu dirawat karena sudah banyak yang kondisinya kurang baik dan penuh coretan. Yang paling mengenaskan adalah jembatan di pinggir sungai, kondisinya sudah buruk, dengan baut-baut yang sudah banyak terlepas.

Yang ketiga adalah membersihkan hutan mangrove dari sampah. Sehingga fungsi tanaman mangrove dapat berjalan maksimal. Untuk itu, perlunya partisipasi masyarakat sehingga selain membersihkan sampah yang ada, juga dapat mencegah pembuangan sampah kembali di hutan mangrove,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar