Selasa, 13 November 2012

Sejarah Kota Surabaya - Pertempuran hotel Oranje


Edisi - Sejarah Kota Surabaya

Mempertahankan kemerdekaan di Hotel Oranje

Pada oktober 1945, 6000 Pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah melucuti senjata. Tetapi lebih dari 20ribu Pasukan Indonesia menolak. 

Pada 26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara Bapak Suryo selaku Gubernur Jatim dan Brigjen Mallaby bahwa pasukan indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata. Namun terjadi kesalahpahaman dengan markas tentara inggris di Jakarta yang dipimpin Sir Plhilip Christison. Pada 27 oktober 1945 jam 11.00 pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran pelucutan senjata. Para pimpinan tentara marah melihat selebaran tersebut.  Besoknya pasukan indonesia dan milisi menggempur pasukan inggris di Surabaya. Mallaby meminta Ir. Soekarno untuk mengusahakan perdamaian. 29 Oktober 1945 Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Amir Syariffudin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi ke surabaya untuk berunding dan tercapai persetujuan perhentian tembak menembak dan pasukan inggris ditarik mundur dari Surabaya.

Pada 30 Oktober 1945, brigjen Mallaby dikepung milisi, pasukan inggris pun mengira Mallaby akan diserang, sehingga melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan milisi. Namun milisi mengira mereka diserang dan balas menembak. Kapten R.C. Smith melempar granat ke arah milisi namun meleset dan jatuh di mobil Mallaby. Granat meledak dan Brigjen Mallaby beserta sopir tewas.

Laporan yang diberikan kepada markas inggris di jakarta menyebutkan bahwa Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.  Sir Philip Christison marah besar dan mengerahkan 24ribu pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya. 9 November 1945 Inggris mengultimatum milisi untuk menyerahkan senjata, namun diabaikan. Pada 10 November 1945 Inggris membom Surabaya dan perang sengit berlangsung hingga 20 November 1945.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar